SOLUSI HENTIKAN HIV/AIDS
Solusituntas
permasalahan HIV/AIDS sebenarnya sudah ada dalam Islam. Solusitersebut terbagi
menjadi dua penanganan yaitu upaya preventif dankuratif. Jelas ustadzah
Nurafifah yang merupakan aktivis MHTI Jemberhari Ahad lalu (29/11) di Jember
pada Pengajian Umum “Ibu, SelamatkanGenerasi dari Bahaya HIV/AIDS dan Seks
Bebas”.
Acara
PengajianUmum yang digagas oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD
IIJember ini bertempat di Masjid Babussalam (Sebelah Ayam Bakar WongSolo)
Pengajian tersebut berlangsung khidmad dan seru. Peserta yangkebanyakan berasal
dari kalangan majelis ta’lim tersebut sangatantusias mengikuti pengajian umum
bertema HIV/AIDS ini.
Tidak
dapat dielakkan lagi bahwa fenomena HIV semakin lama semakin mengkawatirkan..
Penyakit yang penyebab utamanya adalah free seks ini,memiliki trend meningkat
dari tahun ke tahun. Mulai dari skala global,nasional bahkan lokal Jember.
Peningkatan
kasus HIV/AIDS diJember sangat mengkhawatirkan. “Jumlah pengidap HIV di Jember
meningkatdrastis dari tahun ketahun, di tahun 2006 ditemukan 4 kasus
laluditahun 2007 meningkat 1850 persen menjadi 74 kasus dan di tahun
2008meningkat lagi sebanyak 114 kasus, dan sekitar 59,3% penderitanyaberasal
dari kalangan PSK dan pelanggannya”, ungkap ibu Lydia AmelianaS. Si. A.pt,
selaku narasumber.dan lebih menyedihkan lagi sebagian besar penderitnya adalah
remaja dibawah 29 tahun,”imbuhnya
Peningkatankasus
HIV/AIDS yang sudah tidak bias ditolerir ini memberikan beberapa pelajaran yang
harus segera ditindaklanjuti. Pertama adalah indikasi kurang tepatnya program
penanggulangan yang diberikan pemerintah (kondomisasi,subsitusi metadon dan
pemberian jarum suntik steril) mengingat tiap tahunnya kasus terus meningkat. Kedua
upaya pemberantasan free seks dan penggunaan narkoba sebagai penyebab utama
HIV/AIDS. Ketiga dibutuhkan kerjasama berbagai elemen masyarakat,khususnya
ibu-ibu untuk melindungi keluarganya dari ancaman free seksdan bahaya narkoba.
Lebih
lanjut ustadzah Nurafifah A. Md,menjelaskan solusi Islam, sebagai upaya
preventif -karena transmisiutama HIV/AIDS adalah free seks dan penggunaan
narkoba suntik- langkahyang harus dilakukan adalah menghilangkan segala bentuk
praktek yangmendukung free seks seperti industri porno, media perangsang,
klub-klubmalam, prostitusi, penggunaan narkoba dan tempat maksiat
lainnya.Sedangkan upaya kuratifnya antara lain, memberikan sanksi
terhadappenderita HIV/AIDS karena maksiat (free seks/zina dan pengguna narkoba)
kemudian karantina yang manusiawi pada ODHA.
Sanksi
tegastidak diberikan pada penderita karena efek spiral (tertular secaratidak
langsung) sementara karantina penting untuk menyelamatkan 190jutaan warga
Indonesia, dan karantina manusiawi yang dimaksud harusmemenuhi beberapa
persyaratan yaitu:semua kebutuhan ODHA dipenuhi,diberi pengobatan
gratis,berintraksi dengan orang-orang tertentu dalam pengawasan dan jauh dari
media yang mudah menularkan serta rehabilitasi mentalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar