Jumat, 30 Desember 2011

Artikel""Wisata Pulau Komodo"


Komodo(Nusa Tenggara Timur)

Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.

                                                     PULAU KOMODO
Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti sudah sering mendengar tentang keindahan dari pariwisata Pulau Komodo. Memang pariwisata ini sudah tersohor gaungnya ke seluruh dunia, dan sejak tahun 1986, wisata pulau Komodo ditetapkan menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO.
 Sejak saat itu banyak wisatawan asing khususnya dari eropa yang dating mengunjungi/mengembangkan pulau komodo.


                                   Wisata Pulau Komodo

Perlu diketahui bahwa wisata pulau Komodo termasuk paket wisata yang mahal untuk kebanyakan orang Indonesia dan untuk menggapainya diperlukan perjuangan yang tidak gampang juga. Jadi jangan heran kalau jarang orang-orang Indonesia yang memutuskan untuk berwisata ke pulau Komodo.

Pulau Komodo

 

                 Rute Menuju Pulau Komodo

Untuk dapat mengunjungi pulau Komodo, terlebih dahulu kita harus mengunjungi Labuhan Bajo, Flores.
Sesampainya di labuhan Bajo ada beberapa cara alternatif yang dapat menjadi pilihan agar bisa mencapai pulau Komodo, yaitu dengan menggunakan jasa travel atau menyewa kapal. Untuk para backpacker lokal dengan alokasi dana yang terbatas mungkin dapat mencoba untuk nebeng di kapal penduduk setempat yang bermuatan 20-30 orang menuju desa Komodo.

Labuhan Bajo

 

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk dapat mencapai Labuhan Bajo, antara lain sebagai berikut :
Menggunakan pesawat dari Jakarta/Bali/Kupang dengan menggunakan maskapai Merpati Airlines (byFokker 27), GT air (ATR) and TransNusa (ATR) menuju bandara Komodo, Flores sebelum menuju ke Pelabuhan Bajo dengan menggunakan bemo. Kita bisa juga menyesuaikan dengan budget masing-masing dengan menggunakan mengkombinasikan jalur darat dan laut.
Contoh Rute :
1Rute cepat dan murah ke pulau Komodo: Mendarat di bandara Muhammad Salahuddin, Bima, Sumbawa. Setelah itu dengan menggunakan bemo menuju ke pelabuhan Sape untuk berangkat ke Labuhan Bajo dan pulau Komodo.
2. Rute termurah menuju pulau Komodo: Dari Bandara Ngurah Rai Bali menuju pelabuhan Padang-Bai, (bisa juga dari Pelabuhan Amed) untuk menuju Pelabuhan Lembar – Lombok, dengan menggunakan Kapal Ferry dengan waktu perjalanan 4 jam.  Setelah itu disusul menuju Labuhan, sebelah timur pulau Lombok untuk menaiki Ferry menuju Pelabuhan Alas – Sumbawa. Dari Pelabuhan Alas dilanjutkan dengan menaiki bus menuju ke Bima – Raba, diikuti dengan menggunakan bemo ke Pelabuhan Sape, dilanjutkan dengan  naik ferry lagi ke Labuhan Bejo. Biasanya kita harus beristirahat semalam dahulu sebelum melanjutkan perjalanan ke pulau komodo.

Taman Nasional Komodo


 



 


Pada tahun 1980 taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya. Luas wilayah Taman Nasional Komodo adalah sebesar 1917 Km2, terletak di perbatasan NTB dan NTT, atau diantara pulau Sumbawa dan pulau Flores. Pintu masuk Taman Nasional Komodo saat ini terdapat di daerah pelabuhan yang dinamakan Loh Liang untuk pulau Komodo dan Loh Buaya untuk pulau Rinca , dengan harga tiket masuk sebesar 97 ribu rupiah (Biaya sumbangan untuk konservasi  Rp. 75.000.- dan karcis Rp. 22.000.- ). Di sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka.

Peta Taman Nasional Komodo

 

Taman Komodo ini juga memiliki biota laut yang indah terdiri dari 385 spesies karang yang indah, hutan mangrove, dan rumput laut sebagai rumah bagi ribuan spesies ikan, 70 jenis bunga karang, 10 jenis lumba-lumba, enam macam Paus, Penyu Hijau, dan berbagai jenis Hiu dan ikan Pari. Penggabungan dari perairan utara yang merupakan perairan hangat dan perairan selatan yang merupakan perairan dingin dari arus Samudera Indonesia memberikan karakter perairan yang berbeda yang menghasilkan ekosistem bawah laut yang sangat kaya. Banyak penyelam telah menyaksikan kehidupan bawah laut perairan pulau Komodo yang memesona.

Biota Bawah Laut Pulau Komodo

 

Wilayah Taman Nasional komodo meliputi tiga pulau besar, yaitu pulau Komodo, pulau Padar, pulau Rinca. Dan beberapa pulau kecil yang bila diurutkan dari Barat ke Timur adalah sebagai berikut :
Pulau-pulau kecilnya: Rawadarat, Batu Gililawa Laut, Gili Bugis, pulau Mauan, pulau tatawa besar, pulau Siaba besar, Pulau Mengyatan, pulau Tengah Besar, pulau Tengah Kecil, pulau Sebayor Kecil, pulau Sebayor Lengkap, pulau Mesa, pulau Kanawa, pulau Papagarang, pulau Papagaan Kecil, pulau Panikia, pulau Nusa Pimpe, pulau Mesa, pulau Kanawa, pulau Pungku Besar dan pulau Bangkau.
Pulau-pulau besar dan kecil ini adalah kepulauan vulkanis. Jumlah penduduk di wilayah ini kurang lebih adalah 4.000 jiwa.

Segala Hal Tentang Komodo





 

Komodo (Varanus komodoensis Ouwen) merupakan kadal terbesar di dunia, dan dapat dijumpai di kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Biasanya musim kawin komodo adalah dari bulan Mei sampai dengan bulang Agustus. Pada saat musim kawin komodo menjadi sulit untuk ditemui di Taman Nasional Komodo.
Komodo menyukai tempat panas dan kering, hidup di habitat sabana atau hutan tropis pada ketinggian rendah. Jika malam tiba, komodo bersarang di lubang dengan dalam 1-3 meter sambil menghangatkan tubuhnya dari dinginnya malam hari.

Si Komo Numpang Eksis

 

Komodo adalah reptil karnivora purba yang berada di puncak rantai makanan. Mangsa Komodo antara lain kambing, rusa, babi hutan, dan burung. Pada kondisi tertentu, Komodo dapat berperilaku kanibal dengan memangsa Komodo lainnya. Dalam mencari mangsanya Komodo mengandalkan air liur atau bisa yang beracun dalam setiap gigitannya yang mampu membunuh mangsanya secara perlahan-lahan. Dengan mengandalkan indera penciuman pada lidahnya, komodo dapat mencium bangkai mangsanya hingga sejauh 9 kilometer. Selain itu, komodo juga mampu berlari 20 kilometer per jam dalam jarak yang pendek, memanjat pohon, berenang, bahkan menyelam.
Reptil purba ini makan dengan cara mencabik daging dengan potongan yang besar lalu menelannya secara utuh. Apabila kesulitan dalam menelan, komodo biasanya menekankan bangkai daging tersebut ke sebatang pohon. Komodo dapat menyantap mangsa yang besarnya hingga 80% bobot tubuhnya sendiri dalam satu kali lahap. Komodo bernafas melalui sebuah saluran kecil di bawah lidah, yang berhubungan langsung dengan paru-parunya. Hal ini memungkinkan komodo untuk tetap bernafas walaupun rahangnya penuh terisi oleh mangsanya.
Komodo besar dapat bertahan dengan hanya makan sebulan sekali. Setelah daging mangsanya tercerna, Komodo memuntahkan sisa-sisa tanduk, rambut dan gigi mangsanya, dalam gumpalan-gumpalan bercampur dengan lendir berbau busuk, yang dikenal dengan istilah gastric pellet.
Biasanya setelah itu, komodo mengelap wajahnya ke tanah atau ke semak-semak untuk membersihkan sisa-sisa lendir yang masih menempel.

Komodo Berjemur di Pantai

 

Layaknya reptil lain, komodo berkembang biak dengan bertelur (sekali bertelur menghasilkan 10-15 telur). Biasanya komodo jantan akan bertempur memperebutkan betina. Satu bulan setelah musim kawin sang betina akan mencari lubang di tanah untuk bertelur dengan masa inkubasi antara 8-9 bulan. Anak-anak ko
modo yang menetas akan berlindung di atas pohon untuk menghindari predator dan kalibalisme dari komodo dewasa. Sampai umur 5 tahun biasanya komodo kecil ini akan hidup di dahan pohon dengan memakan serangga, cicak, dsbnya. Dari 15-30 telur yang menetas, hanya 2-3 ekor yang akhirnya selamat menjadi Komodo dewasa.

Walaupun demikian, fakta unik dari penelitian di London membuktikan komodo juga dapat beregenerasi dengan cara partenogenesis, atau pembuahan yang terjadi tanpa adanya perkawinan. Partenogenesis diduga telah menyelamatkan komodo dari kepunahan sejak ribuan tahun silam. Namun disinyalir proses dari partenogenesis ini akan selalu menghasilkan seekor komodo jantan.
Kerusakan habitat, aktivitas vulkanis, gempa bumi, kebakaran, sampai perburuan gelap terindikasi telah mengakibatkan penurunan jumlah populasi komodo sampai taraf rentan terhadap kepunahan. Diperkirakan terdapat 4-5 ribu ekor komodo dengan keberadaan betina yang produktif hanya berjumlah ratusan. Kondisi demikian merupakan tantangan bagi usaha konservasi Taman Nasional Pulau Komodo.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar