Komodo(Nusa Tenggara Timur)
Pulau Komodo adalah sebuah pulau
yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat
asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang
dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau
Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.
PULAU KOMODO
Sebagian
besar masyarakat Indonesia pasti sudah sering mendengar tentang keindahan dari
pariwisata Pulau Komodo. Memang pariwisata ini sudah tersohor gaungnya ke
seluruh dunia, dan sejak tahun 1986, wisata pulau Komodo ditetapkan menjadi situs
warisan dunia oleh UNESCO.
Sejak saat itu banyak wisatawan asing
khususnya dari eropa yang dating mengunjungi/mengembangkan pulau komodo.
Wisata Pulau Komodo
Perlu
diketahui bahwa wisata pulau Komodo termasuk paket wisata yang mahal untuk
kebanyakan orang Indonesia dan untuk menggapainya diperlukan perjuangan yang
tidak gampang juga. Jadi jangan heran kalau jarang orang-orang Indonesia yang
memutuskan untuk berwisata ke pulau Komodo.
Pulau Komodo
Rute Menuju Pulau Komodo
Untuk
dapat mengunjungi pulau Komodo, terlebih dahulu kita harus mengunjungi Labuhan
Bajo, Flores.
Sesampainya
di labuhan Bajo ada beberapa cara alternatif yang dapat menjadi
pilihan agar bisa mencapai pulau Komodo, yaitu dengan menggunakan jasa travel
atau menyewa kapal. Untuk para backpacker lokal
dengan alokasi dana yang terbatas mungkin dapat mencoba untuk nebeng di kapal penduduk
setempat yang bermuatan 20-30 orang menuju desa Komodo.
Labuhan Bajo
Ada
beberapa cara yang dapat ditempuh untuk dapat mencapai Labuhan Bajo, antara
lain sebagai berikut :
Menggunakan
pesawat dari Jakarta/Bali/Kupang dengan menggunakan maskapai Merpati Airlines
(byFokker 27), GT air (ATR) and TransNusa (ATR) menuju bandara Komodo, Flores
sebelum menuju ke Pelabuhan Bajo dengan menggunakan bemo. Kita bisa juga
menyesuaikan dengan budget masing-masing dengan menggunakan mengkombinasikan
jalur darat dan laut.
Contoh
Rute :
1. Rute cepat
dan murah ke pulau Komodo: Mendarat di bandara Muhammad
Salahuddin, Bima, Sumbawa. Setelah itu dengan menggunakan bemo menuju
ke pelabuhan Sape untuk berangkat ke Labuhan Bajo dan pulau
Komodo.
2. Rute termurah menuju pulau Komodo: Dari Bandara
Ngurah Rai Bali menuju pelabuhan Padang-Bai, (bisa juga dari
Pelabuhan Amed) untuk menuju Pelabuhan Lembar – Lombok, dengan
menggunakan Kapal Ferry dengan waktu perjalanan 4 jam. Setelah itu
disusul menuju Labuhan, sebelah timur pulau Lombok untuk menaiki Ferry
menuju Pelabuhan Alas – Sumbawa. Dari Pelabuhan Alas dilanjutkan dengan
menaiki bus menuju ke Bima – Raba, diikuti dengan menggunakan bemo
ke Pelabuhan Sape, dilanjutkan dengan naik ferry lagi ke Labuhan
Bejo. Biasanya kita harus beristirahat semalam dahulu sebelum melanjutkan
perjalanan ke pulau komodo.
Taman Nasional Komodo
Pada
tahun 1980 taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya.
Luas wilayah Taman Nasional Komodo adalah sebesar 1917 Km2, terletak di
perbatasan NTB dan NTT, atau diantara pulau Sumbawa dan pulau Flores. Pintu
masuk Taman Nasional Komodo saat ini terdapat di daerah pelabuhan yang
dinamakan Loh Liang
untuk pulau Komodo dan Loh
Buaya untuk pulau Rinca , dengan harga tiket masuk sebesar 97
ribu rupiah (Biaya sumbangan untuk konservasi Rp. 75.000.- dan karcis Rp.
22.000.- ). Di sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan
yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128
spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25
spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya
yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka.
Peta Taman Nasional Komodo
Taman
Komodo ini juga memiliki biota laut yang indah terdiri dari 385 spesies karang
yang indah, hutan mangrove, dan rumput laut sebagai rumah bagi ribuan spesies
ikan, 70 jenis bunga karang, 10 jenis lumba-lumba, enam macam Paus, Penyu
Hijau, dan berbagai jenis Hiu dan ikan Pari. Penggabungan dari perairan
utara yang merupakan perairan hangat dan perairan selatan yang merupakan
perairan dingin dari arus Samudera Indonesia memberikan karakter perairan yang
berbeda yang menghasilkan ekosistem bawah laut yang sangat kaya. Banyak penyelam
telah menyaksikan kehidupan bawah laut perairan pulau Komodo yang memesona.
Biota Bawah Laut Pulau Komodo
Wilayah
Taman Nasional komodo meliputi tiga pulau besar, yaitu pulau Komodo, pulau
Padar, pulau Rinca. Dan beberapa pulau kecil yang bila diurutkan dari Barat ke
Timur adalah sebagai berikut :
Pulau-pulau
kecilnya: Rawadarat, Batu Gililawa Laut, Gili Bugis, pulau Mauan, pulau tatawa
besar, pulau Siaba besar, Pulau Mengyatan, pulau Tengah Besar, pulau Tengah Kecil,
pulau Sebayor Kecil, pulau Sebayor Lengkap, pulau Mesa, pulau Kanawa, pulau
Papagarang, pulau Papagaan Kecil, pulau Panikia, pulau Nusa Pimpe, pulau Mesa,
pulau Kanawa, pulau Pungku Besar dan pulau Bangkau.
Pulau-pulau
besar dan kecil ini adalah kepulauan vulkanis. Jumlah penduduk di wilayah ini
kurang lebih adalah 4.000 jiwa.Segala Hal Tentang Komodo
Komodo
(Varanus komodoensis Ouwen)
merupakan kadal terbesar di dunia, dan dapat dijumpai di kawasan Taman Nasional
Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Biasanya musim kawin
komodo adalah dari bulan Mei sampai dengan bulang Agustus. Pada saat musim
kawin komodo menjadi sulit untuk ditemui di Taman Nasional Komodo.
Komodo
menyukai tempat panas dan kering, hidup di habitat sabana atau hutan tropis
pada ketinggian rendah. Jika malam tiba, komodo bersarang di lubang dengan
dalam 1-3 meter sambil menghangatkan tubuhnya dari dinginnya malam hari.
Si Komo Numpang Eksis
Komodo
adalah reptil karnivora purba yang berada di puncak rantai makanan. Mangsa
Komodo antara lain kambing, rusa, babi hutan, dan burung. Pada kondisi
tertentu, Komodo dapat berperilaku kanibal dengan memangsa Komodo lainnya.
Dalam mencari mangsanya Komodo mengandalkan air liur atau bisa yang beracun
dalam setiap gigitannya yang mampu membunuh mangsanya secara perlahan-lahan.
Dengan mengandalkan indera penciuman pada lidahnya, komodo dapat mencium
bangkai mangsanya hingga sejauh 9 kilometer. Selain itu, komodo juga mampu
berlari 20 kilometer per jam dalam jarak yang pendek, memanjat pohon, berenang,
bahkan menyelam.
Reptil
purba ini makan dengan cara mencabik daging dengan potongan yang besar lalu
menelannya secara utuh. Apabila kesulitan dalam menelan, komodo biasanya
menekankan bangkai daging tersebut ke sebatang pohon. Komodo dapat
menyantap mangsa yang besarnya hingga 80% bobot tubuhnya sendiri dalam satu
kali lahap. Komodo bernafas melalui sebuah saluran kecil di bawah lidah,
yang berhubungan langsung dengan paru-parunya. Hal ini memungkinkan komodo
untuk tetap bernafas walaupun rahangnya penuh terisi oleh mangsanya.
Komodo
besar dapat bertahan dengan hanya makan sebulan sekali. Setelah daging
mangsanya tercerna, Komodo memuntahkan sisa-sisa tanduk, rambut dan gigi
mangsanya, dalam gumpalan-gumpalan bercampur dengan lendir berbau busuk, yang
dikenal dengan istilah gastric
pellet.
Biasanya
setelah itu, komodo mengelap wajahnya ke tanah atau ke semak-semak untuk
membersihkan sisa-sisa lendir yang masih menempel.
Komodo Berjemur di Pantai
Layaknya reptil lain, komodo berkembang biak dengan bertelur (sekali bertelur menghasilkan 10-15 telur). Biasanya komodo jantan akan bertempur memperebutkan betina. Satu bulan setelah musim kawin sang betina akan mencari lubang di tanah untuk bertelur dengan masa inkubasi antara 8-9 bulan. Anak-anak ko
modo yang menetas akan berlindung di atas pohon untuk menghindari predator dan kalibalisme dari komodo dewasa. Sampai umur 5 tahun biasanya komodo kecil ini akan hidup di dahan pohon dengan memakan serangga, cicak, dsbnya. Dari 15-30 telur yang menetas, hanya 2-3 ekor yang akhirnya selamat menjadi Komodo dewasa.
Walaupun
demikian, fakta unik dari penelitian di London membuktikan komodo juga dapat
beregenerasi dengan cara partenogenesis, atau pembuahan yang terjadi tanpa
adanya perkawinan. Partenogenesis diduga telah menyelamatkan komodo dari
kepunahan sejak ribuan tahun silam. Namun disinyalir proses dari
partenogenesis ini akan selalu menghasilkan seekor komodo jantan.
Kerusakan
habitat, aktivitas vulkanis, gempa bumi, kebakaran, sampai perburuan gelap
terindikasi telah mengakibatkan penurunan jumlah populasi komodo sampai taraf
rentan terhadap kepunahan. Diperkirakan terdapat 4-5 ribu ekor komodo dengan
keberadaan betina yang produktif hanya berjumlah ratusan. Kondisi demikian
merupakan tantangan bagi usaha konservasi Taman Nasional Pulau Komodo.