Minggu, 18 Maret 2012

Penjelasan Laporan Keuangan



                                                Laporan Keuangan

1.Latar Belakang Laporan Keuangan

Media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data yang menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu sehingga pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan dari laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap lapoaran keuangan anatara lain para pemilik perusahaan, manajer perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers, investor, karyawan, dan masyarakat.

Menurut Harahap (2004:105) ”laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah Neraca, Laporan rugi Laba, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan posisi Keuangan”.

Sedangkan Riyanto (2001:15) menyatakan laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai adanya keuangan suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, nilai hutang, dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan keuangan laba/rugi mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu biasanya dalam satu tahun.

Pengertian Laporan Keuangan
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang berisi data-data keuangan. Data-data keuangan ini digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi,
b. laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu,
c. laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan saat ini dan untuk memperkirakan hasil operasi serta arus kas di masa depan. Dari pengertian di atas tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

3. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Ada beberapa jenis laporan keuangan yaitu:
a. Neraca (Balance Sheet)
Pendapat Skousen (2001:41) yang dimaksud dengan neraca adalah ”laporan sumber-sumber dari suatu perusahaan (harta), kewajiban perusahaan (hutang), dan perbedaan antara yang dimiliki (harta) dan apa yang dipinjam (hutang) yang disebut ekuitas”. Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangible assets) misalnya goodwill, hak patent, hak menerbitkan dan sebagainya. Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.

 Aktiva juga dapat digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu:
1) Harta lancar yaitu harta yang berupa uang tunai yang dapat digunakan dalam jangka pendek
2) Investasi jangka panjang yaitu pernyertaan atau penanaman modal pada perusahaan lain dalam jangka panjang untuk memperoleh pendapatan

3) Harta tetap yaitu kekayaan perusahaan yang pemakainya dalam waktu lama serta mempunyai nilai material.
4) Harta tetap tidak berwujud yaitu hak istimewa yang dimiliki oleh perusahaan yang mempunyai nilai tetapi tidak mempunyai nilai fisik
5) Harta lain-lain yaitu harta yang tidak dapat dikelompokkan dalam empat jenis aktiva di atas.

Yang termasuk kelompok aktiva lancar adalah seperti di bawah ini:
1) Kas, atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Kas meliputi koin, uang kertas, cek yang diterima dari langganan dan simpanan perusahaan di bank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank bersangkutan. Dalam prakteknya, perusahaan biasanya bisa memiliki beberapa rekening. Misalnya, satu untuk pembayaran kas umum dan satu lagi untuk pembayaran gaji.
2) Investasi jangka pendek (marketable securities), adalah investasi yang sifatnya sementara dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang sementara tidak dibutuhkan alat operasional perusahaan. Yang termasuk dalam investasi jangka pendek adalah: deposito di bank, surat-surat berharga yang berwujud saham, sertifikat bank dan lain-lain investasi yang mudah diperjualbelikan.
3) Piutang wesel adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam bentuk wesel yang diatur dalam undang-undang (suatu utang formal). Sepanjang piutang wesel diperkirakan akan tertagih dalam setahun, maka diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar.
4) Piutang dagang, adalah tagihan kepada pihak lain (kreditur) sebagai akibat dari penjualan barang secara kredit. Piutang dagang ini diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relatif pendek, seperti 30 atau 60 hari. Piutang dagang biasanya disajikan dalam neraca sebesar nilai realisasinya, yaitu nilai normal piutang dikurangi dengan cadangan kerugian piutang.
5)  Persediaan, untuk perusahaan dagang yang dimaksud dengan persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih berada di gudang/belum laku dijual. Untuk perusahaan manufacturing, persediaan yang dimiliki meliputi: persediaan bahan mentah, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasional perusahaan, yang secara terus menerus akan diperoleh atau diproduksi untuk dijual.
6) Pendapatan yang masih harus diterima, adalah pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa/prestasinya, tetapi belum menerima pembayaran sehingga merupakan tagihan.
7) Biaya dibayar di muka, adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa/prestasi, tetapi pengeluaran itu belum menjadi biaya atau jasa tersebut belum dinikmati oleh perusahaan pada periode ini.

Hutang adalah kewajiban untuk membayar kas, pemindahan asset lain atau memberikan jasa-jasa ke orang lain.” Sedangkan menurut Munawir (2004:18) ”Hutang adalah kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasl dari kreditur”.
Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang. Hutang lancar meliputi semua kewajiban yang akan dilunasi dalam periode jangka pendek (satu tahun atau kurang tanggal neraca atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan) dengan cara mengurang aktiva yang dikelompokkan dalam aktiva lancar atau dengan cara menimbulkan hutang lancar yang lain.



Hutang lancar dapat dibagi atas:
1) hutang dagang yaitu hutang yang timbul karena adanya transaksi pembelian secara kredit dimana pelunasannya harus dilakukan dalam jangka pendek,
2) hutang pajak yaitu kewajiban perusahaan yang harus segera dilunasi kepada pemerintah atas pajak yang dikenakan,
3) hutang dividen yaitu bagian laba yang dibagikan kepada para pemegang saham,
4) pendapatan yang diterima dimuka,

Hutang jangka panjang adalah kewajiban sekarang yang timbul dari kegiatan atau transaksi yang lalu, yang jatuh temponya lebih dari satu tahu ditinjau dari tanggal neraca.
Modal menggambarkan bagian pemilik perusahaan atau kekayaan perusahaan yang diukur dengan menghitung selisih antara aktiva dikurangi hutang. Menurut Munawir (2004:19) ”Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan”.

b. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi yaitu sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui berapakah hasil bersih atau yang didapat dalam suatu periode. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007:10)
laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos berikut yaitu pendapatan, laba rugi usaha, beban pinjaman, bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas, beban pajak, laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan, pos luar biasa, hak minoritas, dan laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.

c. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan modal adalah ringkasan tentang perubahan modal yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Maka dapat diketahui bahwa laporan perubahan ekuitas memberikan informasi mengenai tambahan atau pengurangan ekuitas selama periode tertentu. Penambahan ekuitas berasal dari investasi dan laba sedangkan pengurangan ekuitas biasanya karena kerugian atau pengambilan pribadi.
d. Laporan Arus Kas
Dalam laporan ini yang dicantumkan semua transaksi dan keterjadian perusahaan yang mempunyai konsekuensi kas. Laporan arus kas menggambarkan keadaan masa yang akan datamg, karena informasinya dapat digunakan untuk melakukan prediksi di masa yang akan datang.
e. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen.

4. Keterbatasan Laporan Keuangan

1 )Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara
2 ) Laporan keuangan menunjukkan angka yang kelihatanya  bersifat pasti dan tepat, tetapi dasar penyusunanya dengan standar nilai yang dasar
penyusunannya mungkin berbeda atau berubah –ubah.
3 ) Laporan keunagn tidak dapat mencerminkan berbagai factor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan.
4 ) Laporan keuangan bersifat (historis) yang merupakan laporan kejadian – kejadian di masa lalu atau yang telah lewat,
5 ) Laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap- tiap pemakai,
6 ) Laporan keuangan itu bersifat konservatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian,
7 ) Laporan keuangan lebih menekankan keadaan yang sebenarnya dilihat dari sudut pandang  ekonomi daripada berpegang pada formilnya, dan
8) Laporan keunag menggunakan istilah –istilah tekhnis, sering terdapat istilah –istilah yang umim tetapi diberi pengertian yang khusus.

Menurut Ridwan Iskandar Sudayat SE. Keterbatasan Laporan Keuangan dengan melihat beberapa sifat laporan keuangan keuangan tersebut di atas maka
dapat dilihat bahwa laporan keuangan itu mempunyai beberapa keterbatasan antara lain:
1 ) Laporan keunagan dibuat antara waktu tertentu (interm report)  tertentu
(interm report) bukan merupakan laporan final.
2 ) Aadanya beberapa standar nilai yang bergabunag.
3 ) Adanya pengaruh daya beli uang berubah ,daya beli uang berubah dari hari ke hari selalu berubah sesuai dengan kehidupan perekonomian sehari –hari
4 ) Adanya factor factor yang tidak dinyatakan dengan uang, laporan keuangan adalah akumulasi dari kejadian kejadian atau transaksi transaksi perusahaan yang dapat dinyatakan dengan satuan uang.
5 ) Laporan keuangan bersifat historis,yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat,oleh karena itu laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu satunya sumber informasi dalam proses pengambialn keputusan ekonomi
6 ) Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak pihak tertentu.
7 ) Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan
8 ) Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material
9 ) Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
10 ) Laporan keunagn lebih menekankan pada makna  ekonomi suatu peristiwa / transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas)
11 ) Laporan keuangan di susun dengan istilah istilah teknis.
12 ) Adanya berbagai alternative metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber sumber ekonomi dan tingkat keusksesan antar perusahaan
13 )  Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dikuantitaskan umumnya diabaikan.
14 ) Nilai yang tercantum di neraca hanyalah niali pada suatu saat tertentu saja.
15 ) Analisis harus menyadari kemungkinan adanya suatu window dressing.
16 ) Nilai beli rupiah makin lemah

5. Syarat – Syarat Laporan Keuangan
Syarat laporan keuangan laporan yang baik harus memenuhi
1) Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
2 ) Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.
3 ) Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
4 )  Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
5 ) Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya .
6 )  Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
 7 ) Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat syarat  di atas tersebut dan tidak menyesatkan pembacak.
6. Pengaruh Laporan Keuangan Terhadap Pemeriksaan Laporan Kuangan
Laporan keuangan sangat berpengaruh terhadap pemeriksaan keuangan karena, laporan keuangan Negara itu harus di periksa maka dari itu harus terdapat syarat –syarat pemeriksaan seperti ini yaitu :
1. Laporan audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian (laporan audit baku)
2. Laporan audit dengan pendapat wajar dengan pengecualian karena adanya pengungkapan yang tidak cukup.
3. Laporan audit dengan pendapat dengan pengecualian karena penggunaan prinsip akuntansi yang menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku umum.
4. Laporan audit dengan pendapat yang tidak wajar
5. Laporan audit berisi pernyataan tidak memberikan pendapat sebagai akibat ketidakberhasilan auditor untuk memperoleh bukti yang cukup karena pembatasan ruang lingkup.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar